Seperti waktu berjalan pelan saat orang-orang keluar untuk menyaksikan apa yang terjadi di luar. Sementara beberapa orang dengan pangkat tinggi bisa keluar, yang lainnya, termasuk pelayan, hanya bisa menonton dari jendela di mana mereka berada.
Sebuah kereta terbuka beroda empat digelindingkan masuk, diikuti oleh salah satu kelompok yang telah keluar mencari Susan. Karena sudah petang, beberapa pengawal membawa obor sementara yang lain hanya berdiri dengan kepala tertunduk. Wajah mereka semua tampak serius.
Mereka semua bisa melihatnya. Bahkan jika mereka mencoba berpura-pura tidak melihat. Mereka semua bisa melihat sebuah tubuh di kereta, yang ditutupi dengan kain putih. Orang tersebut tidak setinggi rata-rata laki-laki, dan tubuhnya tidak bergerak. Hanya berbaring diam.
Pengawal yang memimpin pasukan itu berlutut sambil menghadap istana, dengan susah payah berkata dengan suara serak, "Hamba... yang tidak berguna ini... g-gagal."
