~ SASHA ~
Api itu meletup, membuatnya terperanjat dari tidurnya yang nyenyak.
Bobot tubuh Zev seperti selimut hangat, wajahnya terbenam di leher Sasha, janggutnya yang sedikit tumbuh menggesek kulitnya ketika dia memalingkan kepala untuk menatapnya.
Sasha memalingkan kepalanya dan mereka saling menatap, hidung dengan hidung. Dia mengangkat tangannya untuk menyisir rambut yang terjatuh menutupi mata Zev.
Dia tak memiliki kata-kata.
Dia selalu mencintai Zev—sejak dia masih muda. Selalu merasa seolah Zev juga mencintainya—sampai beberapa tahun belakangan ini, ketika suara-suara orang lain mulai bergema di kepalanya, menentang perasaan itu. Tapi instingnya… bagian terdalam darinya selalu tahu, selalu yakin bahwa hatinya selalu dipegang erat oleh Zev sebagaimana Zev memegang hatinya.
Tapi ini?
