~ ZEV ~
Masih berdiri di belakangnya, Zev menggenggam salah satu tangan Sasha, dan alih-alih membawanya ke payudaranya dan meremas seperti yang ia bayangkan, ia memandunya ke lengan jaket—pertama satu, lalu yang lain. Kemudian ia meratakan dua panel berlipat ganda di perut dan dada Sasha, jemarinya yang gemetar memasangkan kancing ke lubang sehingga leher bulu tinggi itu merengkuh rahangnya.
Tubuhnya berteriak untuk menyentuh, merasakan, mengambil—denyutan nadi di telinganya semakin kencang dan kencang saat ia membayangkannya. Namun, ia berjuang melawan itu. Ia bisa memilikinya sekarang, tahu akan hal itu. Jika ia meminta, Sasha akan mengatakan ya—ia bisa mencium aroma hasratnya. Tapi... tapi itu akan terburu-buru. Terburu-buru. Dan ia sudah menunggu terlalu lama untuk ini. Ia ingin merasakan Sasha sepenuhnya.
