~ SASHA ~
Menggigil mengguncang seluruh tubuh Sasha saat bibirnya menyentuh bibirnya—lembut, hangat, dan ringan seperti bulu. Ciumannya adalah sebuah pertanyaan. Sebuah permohonan. Sebuah rayuan.
Seharusnya dia tidak menyerah, harus membuatnya menjawab untuk... ya, segalanya.
Tapi memiliki dia di sana, begitu dekat, begitu hangat, begitu manis... berbisik bahwa dia masih mencintainya, menginginkannya, berniat untuk mengklaimnya. Itu adalah segala sesuatu yang telah ia rindukan sejak dia masih remaja. Dan begitu dekat hingga dia bisa menciumnya, merasakannya, melihat tetesan air yang menuruni dada...
Semua itu bersekongkol untuk membungkam protes di hatinya yang terluka dan mengisinya dengan panas yang berkilauan, berkilau seperti kembang api yang membuat bulu romanya berdiri dan membuat napasnya tersengal.
Kemudian bibirnya menyeret lintas bibirnya lagi, sedikit lebih keras kali ini, dan dia membuat suara kecil dan menariknya masuk, tangannya melintir di batang lehernya.