Fu Anlan menahan diri berulang kali. Jika dia tidak dipaksa sampai pada titik ini, bagaimana mungkin dia memohon ampun? Dia juga sudah merelakan muka ini demi pijakan Keluarga Feng di Ibu Kota.
"Qingqing, kamu kan liburan panjang, aku datang khusus untuk menjemputmu dan membawa pulang. Kenapa kamu tidak pindah kembali ke rumah? Kalau sudah di rumah, kita ngobrol dengan baik-baik," lanjut Fu Anlan.
"Nyonya Fu, menyerah saja. Saya tidak akan pulang dengan Anda, dan tidak ada banyak hal yang perlu kita bicarakan. Kalau tidak ada lagi, selamat tinggal!" kata Feng Qing dengan tegas.
Setelah ditolak berulang kali, wajah Fu Anlan menjadi dingin. Dia menekan kemarahan di hatinya. Melihat Feng Qing hendak menghindarinya, dia bergegas melangkah dua kali ke depan untuk menghentikannya dan meraih pergelangan tangan Feng Qing.
"Qingqing, seburuk apapun saya, saya tetap ibumu. Bagaimana kamu bisa berbicara padaku seperti ini? Baiklah, pulanglah dengan cepat bersamaku!" kata Fu Anlan.
