"Ayo pergi kesana," kata Gu Zheng.
Qiao Xi menganggukkan kepalanya dan mengikuti Gu Zheng ke dalam. Semakin ia berjalan, semakin berat hatinya. Halaman Nyonya Tua Gu sudah cukup terpencil, tapi halaman Gu Zheng masih jauh lagi. Lagipula, sekelilingnya semakin menjadi gersang, tidak seperti tempat orang tinggal.
Meskipun Gu Zheng adalah anak haram, dia adalah satu-satunya putra Gu Weiming ketika kembali ke keluarga Gu. Meskipun dia tidak menyukai anaknya ini, dia tidak seharusnya membangun halaman Gu Zheng di tempat yang begitu terpencil.
Ini harusnya halaman paling utara di kediaman tua keluarga Gu. Sepertinya tidak ada orang yang pernah datang membersihkannya. Ada dua pohon besar yang telanjang di pintu masuk, dan tanahnya ditutupi dengan daun-daun yang jatuh. Tidak ada pohon maple seperti yang diharapkan.
