Chapter 166 - Ancaman

Air mata Liang Zhou jatuh seperti mutiara seketika itu juga. Dia berlutut dengan anggun dan berkata, "Nyonya Tua, saya minta maaf. Semua salah saya. Selama bertahun-tahun saya menyesal; saya seharusnya tidak jatuh cinta dengan Mu Qing dan membuatnya dengan egois meninggalkan keluarganya demi saya. Mu Qing sangat merindukanmu selama bertahun-tahun dan merasa tertekan. Melihatnya seperti itu membuat hati saya sakit. Nyonya Tua, tolong biarkan dia kembali. Toh, dia adalah anak kandungmu." Setelah itu, dia mulai melakukan sujud.

Ding Hong dan yang lainnya segera maju untuk membantu Liang Zhou berdiri.

Namun, Liang Zhou menolak untuk berdiri. Sepertinya kalau Jiang Jin tidak setuju, dia akan terus berlutut sampai mati.

Jiang Jin sangat marah hingga seluruh tubuhnya gemetar.

Song Ning bergegas maju dan memegang lengan Jiang Jin. Dia mengingatkannya dengan suara rendah, "Nenek, kamu tidak boleh marah!"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS