Jantung Samantha berdebar dan keringat dingin mulai bermunculan di sekujur tubuhnya.
Dia tidak ingin berhenti, tapi jika dia terus berjalan, pasti akan menimbulkan kecurigaan...
Pada akhirnya, dia berusaha keras untuk menahan keinginan untuk langsung menerobos pintu. Dia tetap berdiri di tempat, namun punggungnya tegang tak terkendali.
Dia menunggu selama beberapa detik namun tidak mendengar suara Timothy. Namun, dia bisa merasakan tatapan dingin dan muramnya jatuh kepadanya, dan tatapan itu menusuknya seperti pisau yang tajam.
Tatapan itu hampir menghancurkan ketenangan Samantha yang tampak. Dia memaksa diri untuk tersenyum kaku dan berbicara dengan lemah untuk memecah keheningan. "Ada apa, Tuan Barker?"
Mata gelap Timothy sedikit menyipit. Dia menatap wajah Samantha yang bertopeng beberapa detik sebelum memindahkan bibir tipisnya dan berkata, "Bawa chip yang kamu menangkan."
'Chip?'
Samantha terdiam dan tidak bisa bereaksi sesaat.