Jiang Li menguap malas seolah-olah ia sama sekali tidak peduli dengan mereka.
Sebenarnya, di mata Jiang Li, orang-orang ini benar-benar hanya seperti burung pipit yang berisik.
Ia mengangkat bahu. "Tidak peduli sebaik apa kamu, kamu hanya sampah yang tidak bisa masuk universitas impianmu. Sebaiknya kamu belajar lebih giat."
"Kamu!"
Semua orang begitu marah sehingga mereka tidak dapat mengucapkan satu kata pun.
Pada saat itu, mata Jiang Man merah karena menangis.
Pada akhirnya, ia menutupi wajahnya dan berlari keluar. Ketika ia di pintu, ia bahkan memberikan Jiang Li tatapan penuh dendam. Jiang Li sama sekali tidak peduli.
"Manman, ada apa?"
Hari ini adalah hari langka dimana Fu Yunze mengajak Jiang Man pergi membeli pakaian. Namun, ketika Fu Yunze melihat mata sedikit merah Jiang Man dan air mata yang menggantung di bulu matanya, ia langsung mengerutkan dahi dan merasa sedikit sedih.