Dapeng bahkan tidak berpikir untuk berlari mendekati mobil balap itu. Namun, jaraknya terlalu jauh, sehingga meskipun ia berlari dengan kecepatan tercepatnya, dia masih tidak sempat mengejarnya!
Tepat saat Dapeng merasa tidak ada harapan, mobil balap itu tiba-tiba berhenti di pinggir tebing. Dapeng dengan wajah terkejut segera berjalan mendekat.
Ketika dia sampai di samping mobil balap, dia melihat bahwa Ban Yue hanya pingsan dan baik-baik saja. Dia menghela napas lega. Tepat saat dia akan membangunkan Ban Yue, dia melihat sebuah pemandangan yang mengerikan.
Sebuah tangan tiba-tiba terulur dari pinggir tebing. Lalu tangan lain terulur. Lengan putih kurus itu penuh dengan goresan dan darah. Agak menakutkan melihat lengan itu terulur dari dasar tebing yang gelap gulita.
Kemudian, sebuah kepala hitam pekat muncul. Wajahnya tidak terlihat jelas, tapi Dapeng masih dengan waspada mengambil pistol di pinggangnya.