Cairan perak mengalir dari sudut bibir mereka, dan sulit untuk memastikan itu milik siapa walau mengalir ke leher mereka. Gelombang intim yang diakibatkannya menyebabkan suhu seluruh kantor naik beberapa derajat.
Pada akhirnya, Fu Jiuxiao menjilati cairan perak dari leher Jiang Li satu persatu, membuat tubuh Jiang Li bergetar.
Setelah ciuman berakhir, tubuh mereka berdua mulai memanas. Mereka membutuhkan waktu yang lama untuk menenangkan diri. Jiang Li dengan bijak tidak banyak bergerak. Sebaliknya, dia menunggu Fu Jiuxiao tenang sebelum bertanya dengan lembut.
"Kamu tidak marah lagi?"
Fu Jiuxiao menggaruk hidung Jiang Li. "Jangan nakal lagi ya."
Jiang Li menjulurkan lidahnya.
"Nanti makan siang di kantor saja."
"Hah? Apakah itu ide yang baik? Saya mau makan di kantin."
Fu Jiuxiao mengerutkan kening sedikit. "Bukankah biasa paman dan keponakan makan bersama?"
"..."
Seolah Fu Jiuxiao lebih terbiasa dengan situasi paman-keponakan ini daripada dirinya sendiri.
