Chapter 155 - Hanya Demi Realisme

Jiang Man tidak punya pilihan selain mengubah ucapannya karena Qian Qian yang tiba-tiba muncul. Produser pun tidak punya pilihan selain menyerah dalam menangani Jiang Li.

Jiang Man menatap Jiang Li dan merasa seperti ada bola api di dalam hatinya. Dia berharap Jiang Li bisa mati saat itu juga.

Jiang Man menggigit giginya dan berusaha keras untuk menekan amarah di dalam hatinya saat dia kembali ke hotel. Ketika dia ingin melempar sesuatu untuk meluapkan amarah, dia takut akan kehilangan uang, jadi dia hanya bisa menggunakan selimut untuk melampiaskan amarahnya.

Sedangkan untuk direktur, untungnya dia tidak minum terlalu banyak. Setelah cuci lambung, dia menerima infus dan kembali ke set keesokan harinya.

Walaupun direktur tidak ada di set, dia lebih atau kurang mendengar tentang farsa yang terjadi kemarin. Dia adalah orang yang menemukan Jiang Li untuk syuting, jadi dia masih percaya pada Jiang Li.

Namun, tentang Jiang Man...

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS

Related Books

Popular novel hashtag