Setelah bekerja, Fu Hua kembali ke apartemennya. Dia menyegarkan diri sejenak sebelum Feng Alix menekan bel pintu depannya.
He opened the door after he saw her face from the security monitor. Sebelum ia sempat melangkah menjauh, dia memeluknya dengan erat.
Fu Hua diam saat ia membalas pelukannya.
"Aku merindukanmu." Feng Alix berkata sambil menatap ke atas padanya.
"Aku juga merindukanmu. Masuklah." Fu Hua berkata kepadanya dengan senyum santai saat ia menutup pintu dan memimpinnya masuk ke dalam rumah.
"Aku membawa sesuatu." Feng Alix berkata saat ia mengeluarkan botol anggur mahal yang dibelinya dan meletakkannya di atas meja.
"Kamu berharap akan ada malam yang seru?." Fu Hua bertanya saat ia duduk di sofa dengan tatapan mata tertuju padanya.
Fu Hua terlihat tampan dan berbahaya saat ia menatapnya dengan cara tersebut.
"Tentu saja." Feng Alix menjawab dengan senyum saat dia melepas sepatu haknya dan berjalan menuju kepadanya dengan senyuman.