```
~~
Artem
~~
Aku menarik diri, memutuskan ciuman yang perlahan membuatku kehilangan akal. Aku melihat dalam matanya bahwa ia terangsang dan penuh kehangatan demam seperti diriku. Yang terbaik dari semuanya adalah tidak ada dalam pandangannya yang memberitahuku dia tidak menginginkan ini.
"Star?" Aku memanggil namanya, tidak yakin ingin mengatakan apa, tetapi tahu bahwa aku perlu mengatakan sesuatu.
"Artem." Suaranya terengah-engah dan lembut, dan suara itu mengirimkan gelombang gairah yang melintas dalam diriku.
"Aku tidak ingin membuatmu takut, atau menyakiti kamu." Aku ingin terus melanjutkan, perlu melanjutkan, tetapi aku tidak akan pernah melakukan apa pun yang dia tidak ingin aku lakukan.
Matahari terbenam pun berkilau di atas air, memantulkan cahaya oranye dan merah ke dalam matanya yang mempesona. Cahayanya memancar dari wajahnya, menjadikan saat itu semakin indah. Napasnya masih lebih berat dari biasanya, penuh dengan perasaan yang sama mengalir melalui diriku.