~~
Artem
~~
Aku baru saja menurunkan pasanganku dari pangkuanku setelah dia menempuh seluruh perjalanan pulang di atas pangkuanku. Saya begitu diliputi kebahagiaan hanya karena itu. Tapi aku masih punya pekerjaan yang harus dilakukan, jadi aku harus membiarkannya pergi. Tepat sebelum aku melepaskan tanganku darinya, aku berbisik dengan suara pelan, semoga terlalu pelan untuk dia dengar.
"Aku cinta kamu."
Bintang tidak mengatakan apa-apa sebagai respons terhadap bisikanku sehingga aku cukup yakin dia tidak mendengarnya sama sekali. Tapi kemudian aku harus berdiri di sana dan menyaksikan saudara perempuanku menyeretnya pergi seolah mereka tidak sabar untuk menjauh dariku.
Namun, ada sesuatu yang membuat hatiku melambung tinggi. Tepat sebelum mereka menghilang ke dalam rumah, Bintang berbalik dan melambaikan tangan kepadaku dengan senyum manis yang lebar di wajahnya. Itu saja sudah membuat hatiku membesar sampai aku pikir aku akan meledak.