~~
Bintang
~~
Saat kami semua menatap bayi kecil yang lucu itu yang terbuat dari cahaya kuning, tiba-tiba terdengar suara gemerincing nyaring yang memenuhi ruangan. Kedengarannya seperti belasan lonceng angin yang berbunyi bersamaan tertiup angin.
"Oh debu peri." sang Ratu berbicara seolah-olah dia frustrasi dan hampir saja mengumpat. Kata-katanya itu malah membuatku ingin tertawa.
"Debu peri?" Tanyaku sambil terkekeh.
"Saya hanya sedang berkelakar dan sedikit kurang ajar. Ini seperti manusia yang mengatakan 'sialan' atau semacamnya." Dia menarik tangannya dari genggamanku dan bayi sihir itu lenyap seketika. "Saya takut saya harus menghadiri pertemuan penting dengan para bangsawan yang tidak bisa saya lewatkan. Saya perlu mengakhiri makan siang ini. Namun, nanti kita akan bertemu lagi. Kalian berdua akan menjadi tamu saya untuk makan malam nanti. Jangan khawatir, ini bukan makan malam besar dengan semua orang, hanya kita lagi dan mungkin beberapa anggota keluarga lain."