ELIA
Sensasi memiliki dia di dalam dirinya sungguh menakjubkan, mengguncang tubuhnya, meradiasi dirinya sampai dia bisa merasakannya di telapak kakinya. Hatinya melebar hanya karena disentuh olehnya.
Lebih. Dia menginginkan lebih. Membutuhkan lebih. Pasangannya. Belahan Jiwanya. Sayangnya. Dia tidak pernah puas—tidak akan pernah cukup. Dan dia mungkin akan hilang darinya lagi dalam hitungan detik! Pemikiran itu membuatnya panik.
"Tolong, Reth!" dia memohon, berusaha melepaskan tangannya dari genggaman besinya. "Tolong, biarkan aku menyentuhmu!"
"Tidak… kamu harus menyerah," dia menggeram, lalu membuka mulutnya di lehernya dan menyedotnya sehingga seluruh sisinya merinding lagi. "Menyerah, Sayang."