ELIA
Mereka tertidur. Dia tidak tahu berapa lama. Namun pada suatu ketika di malam hari otot-ototnya yang pegal membangunkannya.
Reth sedang tertidur nyenyak, napasnya lambat dan teratur, tangannya terlempar di atas pinggangnya, wajahnya di dalam rambutnya. Dia berguling pelan, tetap dalam lingkaran lengan Reth. Dalam gelap gulita gua, dia benar-benar tidak dapat melihat apapun kecuali bentuk samar Reth, tubuh besarnya menaungi dia bahkan saat dia berbaring di sampingnya. Dia benar-benar masif, jenis pria yang selama ini dia bayangkan begitu berotot sehingga hampir tidak bisa bergerak.
Tapi pada Reth... dengan tinggi badannya dan kendali dirinya... semuanya menjadi keanggunan dan kekuatan.
