```
RETH
Ia harus lari. Jika ia tidak lari, ia akan kembali dan dia akan menariknya kembali, dan ia akan membiarkannya terjadi. Dan ia tidak bisa. Ia tidak bisa. Demi dirinya, ia tidak bisa. Demi keselamatannya. Demi orang-orang.
Maka, ia lari. Pada suatu titik ia berubah menjadi wujud binatang lagi dan berburu, hanya untuk bisa keluar dari kepala yang terus berteriak. Tapi itu tidak berlangsung lama.
Ketika ia kembali ke dirinya sendiri, ia menghela napas, dan berbalik kembali ke arah gua. Tapi ia tidak lari lagi.
Dengan menggunakan semua keahlian yang ia miliki, ia merayap ke dalam gua dan mengunci pintu dengan diam-diam. Lalu merayap ke kamar tidur di mana dia telah meninggalkan pintu terbuka, mungkin karena dia ingin mendengar ia kembali.
Begitu ia masuk ke dalam, dadanya terasa sakit. Dia telah menumpahkan begitu banyak air mata ke bantalnya sehingga ketika ia masuk, ia bisa menciumnya. Rasa sakit itu menjadi tombak yang menusuk dadanya. Hatinya berdegup dengan sakit.