Su Bei sudah bekerja sebagai model di Amerika Serikat selama bertahun-tahun dan menghasilkan uang. Sekarang, dia menghabiskan semua uangnya untuk rumah ini demi mengamankan kehidupan anaknya, Da Bao.
Dia tahu bahwa Lu Heting hanyalah seorang sopir. Akan menjadi beban berat baginya untuk memikul tanggung jawab menjadi ayah ketika dia sama sekali tidak siap.
Itulah mengapa dia harus mempersiapkan segalanya lebih awal sendirian.
Setelah makan, Su Bei pamit kepada anaknya.
Dia berjongkok di depannya dan mencium keningnya.
Da Bao mengulurkan tangannya dan menepuk kepala ibunya. "Xiao Bei, seorang gadis harus tahu cara melindungi diri saat bekerja di luar. Juga, jangan terlalu keras bekerja."
Mata Lin Moli berkilau karena terhibur saat mendengar ini. Dua orang di depannya tidak bertingkah seperti ibu dan anak, tapi seperti ayah dan anak perempuan.
"Baik, aku akan," ucap Su Bei meyakinkannya dengan senyum cerah.
Da Bao mengangguk dan pergi bersama Lin Moli.
Setelah itu, Su Bei naik taksi ke rumah baru yang dia beli dengan bantuan Lin Moli. Tanpa melihat rumah atau membongkar barang dengan benar, dia hanya menyimpan barang bawaannya di sana, berganti pakaian, dan mengambil taksi lain langsung ke Grup Lu.
Dia telah bertemu Lu Heting dua kali sebelum pernikahan mereka—keduanya di pesta teman. Salah satu tamu adalah seorang pria bernama Lu Weijian, yang dikatakan berasal dari Grup Lu. Setelah terlalu mabuk, dia meminta sopirnya menjemputnya. Dan kedua kali, sopir yang datang menjemputnya adalah Lu Heting.
Karena temperamen Lu Heting unik dan berbeda dari disposisi sopir lainnya, Su Bei telah memperhatikannya sejak pandangan pertama.
Dia tidak akrab dengan Lu Weijian, jadi dia tidak dapat bertanya tentang sopirnya itu. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk pergi ke Grup Lu sendiri untuk menemukan Lu Heting.
Dia berjalan dengan elegan ke dalam gedung dengan sepatu hak tingginya.
Saat tiba di meja resepsionis, dia bertanya dengan sopan, "Permisi, bisakah saya bertemu dengan Lu Heting? Jika saya tidak salah, dia bekerja untuk Pak Lu Weijian."
"Maaf, nona. Anda tidak bisa bertemu dengannya tanpa janji temu." Resepsionis itu melihat wanita di depannya dan mendapati bahwa dia cantik. Oleh karena itu, dia memilih untuk bertindak sangat sopan, tetapi dia tidak berani melanggar aturan perusahaan.
Su Bei terkejut dengan jawabannya. Apakah bertemu sopir juga perlu janji temu? Grup Lu benar-benar perusahaan yang luar biasa!
Su Bei tidak punya pilihan selain bertanya, "Lalu, bisakah saya membuat janji temu sekarang?"
"Tentu. Saya akan memberitahu Anda hasilnya dalam sekitar lima belas hari," jawab resepsionis itu dengan sopan.
Lima belas hari? Sopir macam apa dia? Mengapa ada begitu banyak persiapan hanya untuk bertemu dengannya?
Su Bei tidak bisa menunggu selama itu.
Tetapi dia tidak memiliki nomor telepon atau alamat Lu Heting. Dia tidak tahu di mana lagi bisa menemukannya selain di Grup Lu, jadi dia mengalah. "Baiklah. Tolong buatkan janji temu untuk saya. Terima kasih. Omong-omong, ada cara lain tidak saya bisa menghubungi atau bertemu dengannya?"
Resepsionis sudah terbiasa mendengar ini, karena banyak orang ingin bertemu Lu Heting secepat mungkin. Tanpa ragu, dia tersenyum sopan dan berkata, "Maaf, tetapi tidak."
Tetapi di dalam hatinya, dia mengejek dan berpikir, 'Pak Lu bukan orang yang mudah untuk ditemui. Wanita-wanita ini menjadi semakin berani. Apakah mereka pikir bisa mendapatkan apa saja hanya karena kecantikan mereka? Jika tidak, mengapa mereka datang untuk membuat janji temu?'
Su Bei tidak punya pilihan selain pergi dan menunggu hasilnya.
'Saya sudah tahu bahwa Grup Lu adalah salah satu perusahaan terkuat di Kota Jingdu. Lima tahun yang lalu, saya bisa bertemu langsung dengan tuan muda Grup Lu, tetapi sekarang, saya bahkan tidak bisa melihat sopir grup itu. Saya tidak menyangka. Banyak hal telah berubah selama lima tahun terakhir!' pikir Su Bei diam-diam.
Tiba-tiba, dia melihat sebuah mobil berhenti di depan pintu masuk.
Jendela kursi pengemudi terbuka, dan mobil bergerak sangat lambat, yang memberi Su Bei cukup waktu untuk melihat wajah sopir itu—wajah yang sama, tampan, yang telah dia datangi untuk dilihat!