Tuan Tua Lu mendorong tangannya dan berkata, "Tidak sampai harus minum obat."
Dia akhirnya menyadari bahwa dia sudah terlalu tua untuk bersaing dengan orang-orang muda sekarang.
Lu Heting bisa mengelola Grup Lu di usia muda. Dalam beberapa tahun saja, dia telah mengembangkan perusahaan itu berkali-kali lipat dari yang pernah dia lakukan pada masanya. Bagaimanapun, dia harus mengakui kekalahan di depan cucunya.
"Ayo makan, ayo makan," kata Tuan Tua Lu sambil mengambil sumpitnya.
Seluruh keluarga makan dalam diam. Bahkan Lu Weijian, yang biasanya menyemarakkan suasana, hari ini diam saja. Dia mengambil mangkuknya dan mulai makan.
Setelah makan malam, Lu Heting pergi dengan mobilnya.
Tuan Tua Lu meminta Lu Weijian untuk tinggal. "Weijian, ceritakan tentang Su Bei dan anaknya. Saudaranya satu hal, tapi apa salahmu? Kamu sama sekali tidak patuh lagi."
Lu Weijian terlihat pahit. Ini bukan urusannya.
Dia tidak melakukan apa-apa, tapi dia selalu yang terlibat dalam masalah.
