Su Bei merasa bahwa masih ada jalan panjang yang harus dilewati. Lu Heting menggendongnya menuju lift, keluar dari lift, lewat pintu, dan masuk ke dalam kamar...
Akhirnya, ketika ia merasakan punggungnya menyentuh kasur, dia lega.
Tepat ketika dia akan pergi, dia merasakan Lu Heting mendekatinya. Sesuatu yang hangat menyentuh dahinya.
Dia menciumnya di antara alisnya.
Jantung Su Bei berdesir kencang. Dia bisa merasakan Lu Heting menatapnya sejenak sebelum berbisik selamat malam dan pergi.
Ketika lampu dimatikan, kamar pun sunyi kembali. Dalam kegelapan, detak jantung Su Bei masih terdengar nyaring dan jelas.
Dia berbalik dan memeluk Gun Gun. Ya, dia harus mengakui bahwa dia menyukai Lu Heting dan ingin hidup bersamanya selama sisa hidupnya.
Namun, seumur hidup adalah waktu yang sangat lama. Hidupnya hanya bisa ditentukan oleh takdir...
Di malam hari, Su Bei tidak tidur nyenyak. Pagi hari, dia memeluk selimut dan tidak bangun.