Su Bei tidak mengikat rambutnya tetapi membiarkannya tergerai di bahu. Rambut panjangnya bagaikan air terjun, dan ia terlihat cerah pada wajahnya. Langkahnya lebar. Meskipun pakaian yang dikenakannya sederhana, ia bagaikan cahaya yang bergerak menarik perhatian semua orang.
Kulitnya sangat putih, bersih, dan halus. Dia tampak seperti peri yang tertinggal di dunia fana.
Du Luo tidak bisa mengalihkan pandangannya darinya. Ia terus melihat Su Bei berjalan.
"Du Luo, aku di sini," pengingat Su Huixian sambil tersenyum. Ia mengikuti arah pandang Du Luo dan melihat Su Bei. Ia menggigit giginya erat-erat.
Du Luo tidak segera sadar. Ia terus memandangi gadis di depannya. Walaupun ia tidak menyukai karakter gadis itu, ia tidak bisa berbohong pada diri sendiri. Ia belum melupakannya, dan masih merasa bahwa gadis itu menarik.
Ketika Su Bei memasuki perusahaan, rasanya seperti ia telah membawa hati Du Luo bersamanya.
