Lu Heting memandangi Da Bao dengan penuh kasih sayang. "Da Bao, sekarang kamu berusia empat tahun dan tiga bulan. Sudah saatnya kamu pergi ke sekolah. Jangan dengarkan omong kosong Lu Weijian."
Dia bisa menebak usia tepat Da Bao hanya dalam satu detik. Itu karena dia teringat dengan jelas dua jam yang pernah dihabiskannya bersama Su Bei. Momen itu telah terukir dalam tulangnya dan tidak akan pernah terlupakan.
"Itu tidak masuk akal." Wajah kecil Da Bao memiliki ekspresi yang sama tenang seperti Lu Heting. "Orang pergi ke sekolah untuk belajar hal-hal baru. Jika aku sudah menguasai hal-hal tersebut sekarang, bukankah aku akan membuang-buang waktu dengan pergi ke sekolah?"
Lu Weijian bertepuk tangan. "Itu masuk akal!"
Itu lebih masuk akal daripada apa yang dikatakan Lu Heting.
Namun, tatapan Lu Heting membuat Lu Weijian mundur beberapa langkah.