Sedangkan Da Bao, dia masih memiliki kelembutan seorang anak. Dia masih memiliki sedikit lemak bayi, dan matanya tidak secerdas dan sejernih mata Lu Heting.
Namun, ekspresi dan temperamen anak itu sangat jelas. Dia tidak berbeda dengan Lu Heting.
Orang-orang yang tidak mengenal Lu Heting mungkin tidak bisa mengatakan, tetapi Lu Weijian dan Lu Heting bisa langsung merasakan temperamen unik Da Bao.
"Saudara, lihat! Kapan kamu melakukan ini?" Lu Weijian bertanya dengan tidak sopan. Bagaimana bisa saudara lakinya melakukan hal seperti itu terhadap ipar perempuannya? Apakah dia tidak takut bahwa dia akan berlutut di atas durian?
"Kamu bisa keluar dulu," Lu Heting dan Da Bao berkata bersamaan.
Lu Weijian terkejut sejenak. Satu aura saudara laki-lakinya saja sudah cukup kuat, apalagi dengan dua orang di sini. Dia segera menghindari suasana yang menyesakkan dan menutup pintu di belakangnya.
