Liang Bowen tidak bisa marah ataupun tertawa. Dia tidak tahu harus berkata apa tentangnya.
Hanya dia yang akan merasa malu akan hal-hal seperti ini. Mengapa seseorang yang tidak kenal malu seperti Qiao Chen harus pindah sekolah gara-gara masalah sepele? Pasti ada yang terjadi di balik layar.
Matanya tertuju pada Qiao Nian. Dengan profil wajah yang indah dan kepalanya tertunduk, dia bermain dengan ponselnya. Ekspresinya acuh tak acuh. Sepertinya dia tidak tertarik dengan topik ini.
Setelah menatap untuk waktu yang lama, masih tidak ada reaksi atas kata-katanya. Dia sedikit menggerakkan mulutnya tapi menelan kembali pertanyaannya.
Bahkan, dia sudah mendengar bahwa Keluarga Qiao sedang melalui masa-masa sulit belakangan ini.