"Kamu gila," kata Lydia kepadanya dan dia tertawa.
"Hanya di depanmu," kata Weston kepadanya.
Weston menggenggam tangannya dan mulai menariknya keluar. Weston selalu asyik dengan buku-bukunya sehingga dia tidak terlalu peduli dengan wanita.
Weston merasa sama terhadap mereka semua. Mereka itu entah mengesalkan, mengesankan, atau netral. Dia tidak merasakan perbedaan terhadap salah satunya hingga dia bertemu tandingannya dalam sosok Lydia Claymore. Maka dari itu, dia jarang menyentuh wanita kecuali jika perlu. Sekarang, memegang tangan Lydia, dia merasakan rasa perlindungan yang aneh terhadapnya.
"Mobilmu," Weston mengangguk ke arah kendaraan itu.
"Berapa sih gaji politikus?" Lydia bertanya keras-keras, menatap mobil hitam mengkilap miliknya yang mengesankan. Dia bisa tahu itu model terbaru dari merk tersebut, namun tidak ingin berkomentar betapa luar biasanya desainnya.
Weston hanya tersenyum. "Ayo katakan saja saya berasal dari kekayaan turun-temurun."