"Di mana kau tadi?" Elias langsung bertanya ketika dia mengikutinya ke luar. Ia menatap ke depan, tangannya terlipat di depannya.
Walaupun di era modern, Dorothy masih bersikap seolah ini adalah era aristokrat. Ia kuno dan selalu bertingkah laku dengan etiket yang diajarkan berabad-abad lalu. Ia tidak pernah bisa melupakan hukuman rotan setiap kali ia melakukan kesalahan.
"Bersiap untuk mati," ujar Dorothy.
Elias terhenti dan memandanginya dengan hening. Darah Murni tidak mati karena usia tua. Mereka antara terbunuh atau membunuh diri sendiri. Penyakit dan penyakit adalah yang biasanya membunuh mereka, karena tidak ada yang cukup kuat untuk membunuh Darah Murni.
Elias memperhatikan kulit Neneknya lebih pucat dari biasanya, tetapi dia tampak tidak sakit.
"Berapa usia kamu sekarang?" gumam Elias. "Sekurang-kurangnya seribu tahun?"
"Bukankah kau tahu tidak seharusnya menanyakan usia seorang wanita?" sahut Dorothy.