"Kupikir kau takkan pernah datang," kata James saat ia berdiri di depan gerbang Pemakaman Kerajaan yang sangat terjaga.
Setiap keturunan Keluarga Rose dimakamkan di sini dan banyak di antaranya memakai perhiasan tak ternilai harganya. Keamanan di sini sangat ketat, dengan pintu gerbang elektrik, kamera canggih, dan penjaga yang ditempatkan di mana-mana. Tidak ada yang bisa masuk dan keluar dari tempat ini tanpa pemeriksaan yang sangat terperinci.
"Namun, aku tidak menyalahkanmu. The Mardens tidak pernah menyukai kita," James berkata dengan tangan di belakang punggungnya. Dia mengamati senyum licik Elias dan kerut lembut di dahi Adeline. Setidaknya satu di antara mereka pandai menyembunyikan emosinya.
James senang ia bisa membangkitkan emosi dalam diri Adeline. Kebencian hanya selangkah lagi dari cinta. Dia tidak membutuhkan kasih sayang keponakannya. Dia tidak tidak tahu malu. Dia tahu dia tidak pantas mendapatkannya.