Chereads / Dosa Licik Yang Mulia / Chapter 182 - Banjirkan Samudera

Chapter 182 - Banjirkan Samudera

Adeline tidak tahu hendak berkata apa. Jika satu anak sudah membawa komplikasi sebanyak ini, bagaimana dengan dua? Dia menoleh pada Elias, matanya terbelalak. "A-apakah kamu yakin?"

"Saya melihat dua kantung," gumam Elias. "Dokter juga melihatnya."

Adeline menelan ludah. Dia mempercayai Elias. Tidak mungkin dia akan berbohong kepada dia tentang hal itu. Tak mampu mengucapkan kata lain, dia merasa seakan jantungnya hendak melompat keluar dari dadanya. Apa yang akan mereka lakukan sekarang?

Adeline menatap Elias. Matanya berwarna merah menyala, menandakan emosinya sedang tinggi dan dia berada dalam suasana hati yang buruk. Matanya mengingatkannya pada batu rubi darah merpati, begitu indah, namun dingin. Dia melihat kegelisahan sebelum dia mendengarnya. Tangan besar Elias menutupi tangannya yang lembut.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS