Saat pasangan itu memiliki pertengkaran di satu sudut taman, ada sepasang lain yang sedang bertengkar.
Elias sedang santai mendengarkan segerombolan pria yang bergosip, ketika Asher cukup bodoh untuk membuat kehadirannya diketahui. Elias tahu istri kecilnya membebaskan bajingan itu beberapa hari yang lalu, tapi tidak menyangka bahwa anjing itu sebodoh sekarang ini.
"Apa yang kamu inginkan?" Elias bertanya, bersandar santai di dinding dengan ekspresi acuh tak acuh.
Elias tahu penyebutan Asher akan menyakiti Adeline, dan memiliki kesopanan untuk membawa percakapan ke tempat yang lebih privat.
Elias lebih suka jika istri tercintanya tidak ada di tempat ketika percakapan ini terjadi. Terutama jika Elias ingin dengan cepat menyingkirkan Asher. Dia bisa saja mematahkan leher anjing itu di tempat jika dia mau. Tentu saja, membunuh Darah Murni tidak semudah itu.
"Saya memiliki istri cantik yang akan segera mencari saya," Elias menggumam, melonggarkan dasinya.
