Adeline dipindahkan ke ruangan baru. Lebih tepatnya, dia dikembalikan ke kamar lama, yang langsung bersebelahan dengan kamar Elias.
Sepertinya dalam kemarahannya, ketika dia tertidur, kamarnya telah dihancurkan. Dia tidak mengatakan apa-apa saat pelayan membawa masuk makanan, ketika mereka menanyakannya apakah makanannya terlalu panas atau dingin, atau ketika mereka bertanya mengapa dia tidak menyentuh makanannya.
Adeline hanya terus menatap jendela, sampai matanya hampir terbakar karena menatap satu hal terlalu lama.
Adeline merasa mati rasa dan hampa di dalam, hatinya tergeletak berdarah di tanah. Ketika dia tidak menyentuh makanannya, pelayan meninggalkan piring kotor itu, lalu kembali dengan piring lain berisi makanan yang baru dimasak dan dihangatkan.
"Tolong, Yang Mulia, Anda harus makan sedikit," Jenny memohon di sisi tempat tidur Sang Ratu. Dia berlutut, dengan wajah penuh kekhawatiran.
