"Yang Mulia," kata Weston dengan hati-hati, sambil memegang sebuah koran di tangannya. Ia tidak yakin apakah ini waktu yang tepat untuk mengumumkan kabar baik, karena itu terkait dengan Sang Ratu yang sudah dalam koma selama dua minggu sekarang.
Elias tidak merespon. Ia masih duduk di samping tempat tidur, posisi yang telah diambilnya selama beberapa hari sekarang. Setiap kali ia selesai dengan pekerjaannya, ia langsung pergi ke sisi tempat tidur istri. Masalahnya semakin buruk hingga ia membawa seluruh beban kerjanya ke kamar tidur, hanya agar ia bisa mengawasi istrinya.
"Pergi bilang padanya," desis Weston pada adiknya. Ia mendorong Easton ke depan, mengirim si kembar yang lebih kurus itu tergopoh-gopoh atas kaki sendiri.
"Tidak, kamu yang bilang!" rintih Easton, cepat-cepat bersembunyi di belakang kakaknya. Ia terlalu takut untuk mendekati Raja.