"Pertama kamu, lalu Elias..." Adeline melepaskan nafas yang bergetar, matanya gemetar menyadari hal itu.
Banyak orang telah memainkan pikirannya, kewarasannya, dan rasionalitasnya. Sekarang, dia mulai mempertanyakan orang-orang di dalam hidupnya. Apakah ini realitas? Apakah persepsi dunianya juga terdistorsi? Apakah Elias memanipulasi pikirannya sehingga dia jatuh cinta padanya?
Adeline tersandung mundur, wajahnya pucat dengan kebenaran. Dia tidak tahu harus berkata apa atau bagaimana bereaksi terhadap sesuatu seperti ini.
Segalanya berakhir untuk yang terbaik, bukan? Pada akhirnya, dia waras dan aman. Pada akhirnya, dia persis seperti yang mereka inginkan—hidup.
Tapi dengan harga apa? Mengapa begitu banyak orang yang menentukan hidupnya untuknya? Dia mengerti dari mana orang tuanya berasal, tapi Elias? Mengapa dia menghapus kenangan buruk dari pikirannya?