```
Abi merasa seolah air es dingin dituangkan ke atasnya saat dia mendengar ketukan di pintu. Dia mendorong Alex menjauh darinya dan menatapnya dengan mata yang terbelalak.
Dan kemudian, sebelum pria itu bisa menyadari mengapa buah kecil itu mendorongnya, Abi meluncur keluar dari bawahnya seperti ninja yang cekatan. Pria itu hanya bisa berkedip dan alisnya mengerucut dalam ikatan yang kencang saat dia memandang gadis yang baru saja lepas dari cengkeramannya.
Abi bergerak seolah-olah kamar itu terbakar.
"Ayah?" katanya saat ia membuka pintu.
Andrew mengangkat alis, melihat bahwa lampu kamarnya sudah mati.
"Kalian berdua sudah tidur?" pria itu bertanya, melihat ke belakang Abi.
"Uhm... Saya sedang membacakan dia buku."
"Oh, pokoknya, saya hanya ingin mengucapkan selamat malam. Kalian harusnya tidur sekarang, Abi, sudah larut," katanya, melihat ke belakangnya lagi.
