Sebelum Alex sadar, dia sudah berada di tempat tidur, berbaring di sampingnya. Lengannya melingkar di pinggangnya saat dia berbaring menyamping, dengan kakinya yang terluka di atasnya, menekannya dengan kuat.
Alex menatap ke atas langit-langit saat ia memikirkan apa yang baru saja terjadi. Anak domba kecil ini benar-benar telah menjinakkan dia begitu saja. Dia bahkan membuatnya berbaring di sampingnya seperti ini, hampir seolah-olah dia telah mengubahnya menjadi bantal setia! Apa yang sedang terjadi? Kapan dia menjadi begitu perhatian terhadap buah kecil ini? Kapan ciuman mulai memengaruhinya seperti ini?
Alex berpikir keras tentang ini. Dia meninjau kembali reaksinya sejak ia mengetahui bahwa dia hilang dan dia terkejut pada dirinya sendiri. Untuk pertama kalinya, dia merasakan bagaimana rasanya menjadi putus asa, tidak terkendali, hampir gila karena kemarahannya. Dia mengalami jenis emosi yang dia pikir tidak pernah dimilikinya. Semua perasaan ini benar-benar baru baginya.
