Abi menggigit bibirnya dan menundukkan pandangan ke lantai, seperti anak kecewa yang disuruh masuk ke kamarnya ketika hal-hal menarik baru saja dimulai. Namun, ia tetap taat, karena ia sudah tahu prosedurnya sekarang, meski baru tinggal di sana selama sehari. Ia tahu bahwa saat Alex bersikap seperti itu, ia tak akan mendapatkan apa-apa meskipun ia memohon sampai suaranya habis.
Maka ia berjalan menuju lift dan menekan tombolnya. Ia belum pernah menggunakan lift sebelumnya tapi ia pikir sekarang adalah waktu yang tepat seperti waktu-waktu lainnya. Ia menengadah dan melihat bahwa dinding lift terbuat dari kaca. Lift itu membuat suara 'ding' lembut sebelum pintunya terbuka dan ia masuk ke dalam, menekan tombol lantai 3. Saat lift naik, ia menunduk dan melihat bahwa lantai lift juga terbuat dari kaca, yang membuat jantungnya melompat keluar dari dada. Namun, ia berpikir bahwa jika itu bisa menahan berat Alex, maka ia akan baik-baik saja dan jantungnya pun tenang kembali.