Abigail terpaku saat dia berdiri di depan gadis berjubah itu, hanya menatap wajahnya. Gadis ini terlihat persis seperti dia ketika berusia 17 atau 18 tahun.
Abigail terpesona dan tak bisa menahan diri untuk hanya memperhatikan wajah gadis itu. Dia melihat wajah gadis berjubah itu dengan seksama, mencari tahu kecurigaannya dan meskipun rambut gadis itu lebih panjang daripada yang dia miliki di usia tersebut, warna matanya, penuhnya pipinya, panjang hidungnya persis sama! Dia adalah replika yang tepat! Tidak mungkin gadis ini adalah orang lain. Apakah gadis ini seharusnya dia?
Tapi bagaimana? Dan mengapa dia mengenakan jubah kuno seperti itu?