"Tidak ... ini tidak mungkin ..." Abi menggelengkan kepalanya saat bibirnya gemetar. Wajahnya dipenuhi penyangkalan. Wanita ini. Tidak mungkin! Ini bukan ibunya! Ibunya sudah meninggal!
"Abigail, ini aku. Tidakkah kamu mengenaliku?" wanita itu bertanya, tapi Abi terus menggelengkan kepala, tidak ingin mempercayai apa yang dengan jelas dilihat oleh matanya. Dia tidak bisa berbicara. Rasanya otaknya telah mencair. Dia menutup matanya dan tubuhnya bergoyang selama satu detik sebelum dia membuka matanya lagi. Dia melihat wanita itu lagi, bertekad untuk menemukan sesuatu yang akan masuk akal.
Wajah wanita itu persis seperti ibunya. Seolah ibunya memiliki saudara kembar yang mereka tidak ketahui. Tidak, seolah-olah ibunya telah diduplikasi dari kepala sampai kaki. Namun, apa yang Abi rasakan terhadap wanita itu sangat berbeda dengan apa yang dikatakan matanya.
