Sebelum Abi bisa berbalik untuk memimpinnya ke rumah terpencil mereka yang terbuat dari kaca, Alex menghentikannya dengan menggenggam pergelangan tangannya. Dia menatap ruang terbuka dengan mata yang menyipit.
"Alex?" dia memanggil namanya dan mengangkat kepalanya untuk melihat wajahnya. Dia menatapnya lalu tiba-tiba, dia mengangkatnya dan meloncat dari tanah.
Setelah mendarat, Abi melihat ke mana dia membawanya dan menatapnya dengan terkejut.
Dia perlahan-lahan menurunkan dia setelah melihat sekeliling dan Abi hanya memandanginya tercengang. "Tempat ini..." dia mulai sambil matanya tertuju pada tenda berbentuk segi delapan di tengah padang luas yang ditutupi salju. "Ini adalah tempat di mana..." dia berhenti untuk menatap mata Abi. "Kamu dan aku menonton cahaya itu?"
Abi membutuhkan waktu untuk merespons. Dia terpana. "K-kamu ingat?!" dia berseru, matanya melebar.
