Mata Abi langsung menuju wajah Zeke, dan di situlah dia melihatnya. Sebuah ekspresi akhirnya menyembul di wajah yang biasanya tak terduga itu tetapi sebelum Abi sempat memahami apa itu, ekspresi itu telah menghilang, seolah-olah itu hanya bayangan imajinasinya. Pada saat itu, dia merasa seperti sedang meraih pesawat kertas menarik yang akhirnya jatuh mendekati dirinya. Dia sangat dekat untuk akhirnya menangkapnya tetapi angin kencang tiba-tiba menerbangkannya menjauh dari jangkauannya sebelum dia sempat melompat untuk menangkapnya dan yang bisa dia lakukan hanyalah menontonnya menghilang dari pandangannya.