Keesokan harinya...
Cahaya matahari sudah menerangi ruangan saat Alex membuka matanya. Abigail berada di pelukannya dan dia sedang tidur nyenyak.
Dia tersenyum melihat pemandangannya, mengingat sesi liar yang mereka lalui semalam. Domba kecil di pelukannya ini begitu polos dan murni dan lucu saat dia tidur. Biasanya dia seperti ini tetapi melihatnya terlihat begitu damai dan polos seperti ini bisa menipu bahkan orang yang paling peka sekalipun. Mereka tidak akan pernah mengira bahwa dia adalah binatang kecil yang liar dan intens di ranjang, sesuatu yang jelas-jelas dia cintai meskipun, tentu saja, dia juga mencintai sisi penurutnya.
Senyumnya melebar dan dia menggigit bibirnya sebelum dia bergerak dan mencium keningnya. Dia tidak sabar menunggu malam berikutnya agar mereka bisa melakukannya lagi.
Dia tersenyum seperti orang bodoh ketika tiba-tiba, sebuah pikiran muncul di kepalanya membuat senyumnya memudar.
