Karena tangan Alex memegang lehernya tepat sebelum dia berhasil menyentuhnya.
Abi menggigit bibirnya tetapi dia tidak merasa takut, meski Alex mencoba mencekiknya. Cengkeramannya kuat tetapi tidak cukup untuk mencekiknya.
"A-alex..." dia memanggil. "Alex..."
Dia tidak merespon. Matanya yang berkobar terus menyala dengan api neraka tetapi mereka tampak kosong. Seolah-olah yang bisa dia lihat hanyalah api dan darah dan kegelapan.
Tetapi dia tahu bahwa sesuatu sedang terjadi pada saat dia memegang lehernya. Cengkeramannya pada dia tidak mengendur tetapi juga tidak memperketat. Dia masih bisa bernapas. Apakah penyihir itu melemparkan mantra untuk melindunginya ataukah ada sesuatu yang menghentikan Alex dari mencekiknya sepenuhnya? Itu tidak penting. Yang penting adalah sekarang dia memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu.
Air mata mulai mengalir dari matanya saat dia mengangkat tangannya untuk menyentuh tangannya.