Penyihir berambut perak memperhatikan air mata yang mengalir di pipi gadis yang sedang tidur. Cahaya dari bola kristal membuat air mata itu berkilauan dengan cara yang indah namun menyayat hati. Penyihir berambut perak terkejut terharu oleh pemandangan itu. Dia telah menyaksikan adegan ini terjadi pada saat itu dan kala itu, dia tidak merasakan apa-apa. Dia tidak begitu mengerti mengapa pria itu begitu bersedia mengorbankan hidupnya untuk wanita manusia ini. Melihat air mata Abigail dan semua emosi yang dia pancarkan saat menyaksikan adegan ini terungkap, penyihir itu bisa merasakan betapa berartinya Alexander bagi Abigail. Dia bisa merasakan semua cinta yang Abigail rasakan untuk suaminya dan dia terharu.