Abi bergegas ke kamar mandi dan mencuci mukanya. Ia tidak bisa membiarkan neneknya melihat bahwa ia baru saja menangis lagi. Ia menarik napas dalam-dalam dan merapikan rambutnya sebelum keluar dari kamarnya.
Chris sudah menunggu di ruang tamu, duduk di samping neneknya di sofa.
Sejak Abi keluar dari rumah sakit, Chris sesekali mampir. Ia selalu berusaha menghibur Abi namun Abi sama sekali tidak bisa merasa ceria atau tersenyum seperti sebelumnya. Ia belajar bagaimana cara tersenyum palsu. Ia belajar bagaimana tersenyum hanya dengan bibirnya. Ia belajar bagaimana memakai topeng. Karena sakit yang ia rasakan adalah sesuatu yang bahkan waktu tidak bisa menyembuhkan. Cintanya kepada Alex adalah sesuatu yang tidak akan pernah pudar seiring waktu.
"Selamat pagi, Chris," sapa Abi saat ia duduk di depannya.