```
Pintu besar di lantai paling atas kastil terbuka dengan berderit. Asap mengepul naik dari lantai pertama dan Alexander sedang dalam perjalanan naik, mendaki tangga dengan santainya. Lantai pertama sudah terbakar.
Xavier sedang duduk di ambang jendela, menatap ke kegelapan di luar ketika Alexander masuk ke ruangan.
"Saya terkejut kau tidak melarikan diri, Xavier," kata Alexander. Alex tampak kusut, pakaiannya robek dan seluruh tubuhnya tertutup darah. Tangannya ada di bingkai pintu seolah dia menopang dirinya sendiri.
Akhirnya Xavier menatap ke arahnya. "Ah, kini kamu akan mati, aku tidak benar-benar punya tujuan lagi. Yang aku inginkan adalah membalas dendam padamu, Alex. Itulah yang membuatku terus bergerak sampai sekarang, kurasa." dia menjawab dengan mata yang tenang. "Satu-satunya penyesalanku adalah... seharusnya aku membunuh Abigail daripada kamu," dia menambahkan, membuat Alex terkekeh seperti setan.