Hujan terus mengamuk seakan marah pada dunia. Kilat menyambar turun seperti palu Thor dan guntur mengaum marah di langit malam.
Angin dingin menusuk kulitnya tapi dia tidak mempedulikannya. Hatinya sakit. Dia mengingat kata-kata Ezekiel dan genggamannya pada lututnya semakin erat saat dia sedikit bergoyang maju mundur.
Dia sudah tahu bahwa Alex memiliki banyak rahasia dari kali pertama dia melihatnya. Dia tahu bahwa dia juga memiliki pertarungannya sendiri. Dia tahu semua orang memiliki pertarungan dan perjuangan mereka sendiri yang mereka sembunyikan dalam diri mereka, yang tidak ingin mereka bagi dengan orang lain.
Namun terkadang, saat dia menatap Alex, dia merasakan sakit di hatinya secara misterius, meskipun dia tidak tahu apa yang dia sembunyikan. Dia tidak bisa tidak bertanya-tanya perang apa yang dia hadapi. Dunia apa yang dia jalani hingga menjadi seperti itu? Apa yang membuatnya menjadi orang yang sekarang?
