Mata Alex perlahan melebar saat ia melihat dia tiba-tiba meneteskan air mata sambil mengucapkan kata-kata itu dengan suara yang paling emosional yang pernah ia dengar darinya.
Ia tidak bisa menjelaskannya tetapi kata-kata itu, pandangan di matanya, air mata itu, dan suaranya pada saat itu membuatnya merasa seolah-olah ada yang hancur di dalam dirinya, hampir seakan-akan gempa hebat baru saja mengguncang dunianya.
Di sisi lain, Abi membeku saat ia menyadari apa yang sedang ia lakukan. Ia akhirnya menyadari kelembapan di matanya dan air mata yang tengah meluncur di pipinya.
Melihat mata Alex yang membesar saat ia menatapnya, Abi merasakan jantungnya melonjak dan ia segera mengusap pipinya dengan tangannya, menghapus air mata itu.