Pintu itu hilang.
Lilac tidak percaya dengan matanya. Dia bersumpah bahwa baru saja pintu itu ada di sana. Dan kemudian, pintu itu menghilang begitu saja saat Jedrek menghilang di baliknya. Tapi bagaimana itu bisa terjadi? Apakah itu sihir?—begitulah pikirannya, sambil terus menatap ruang kosong di depannya. Dia tahu apa yang dia lihat. Pintu itu menghilang bersama Jedrek. Sihir macam apa itu?
Sekonyong-konyong, seseorang memanggil namanya, "Lilac." Terkejut, dia langsung terlonjak saat mendengar suara orang asing yang tak terduga. Secara naluri, dia berbalik dengan waspada, dan siap menyerang orang asing itu jika ternyata ini adalah pertarungan lain. Namun, orang asing itu ternyata bukan orang asing baginya. Ini adalah seseorang yang dia kenal.