Seseorang datang membawa nampan makanan dan minuman untuk Lilac. Namun dia tidak bisa melihat wajah orang tersebut. Semuanya kabur di pandangannya karena demam yang dideritanya.
Suara langkah kaki itu menjauh, semakin jauh ke dalam kehampaan. Dia ditinggal sendirian, lagi. Sekarang, selimut yang melilit tubuh Lilac sudah tidak nyaman lagi untuk digunakan. Selimut itu basah kuyup oleh keringatnya.
Lengan patahnya menyebabkan dia sangat kesakitan, hingga melemahkan tubuh manusianya secara drastis. Kondisinya semakin buruk karena dia tidak segera mendapatkan perawatan yang dibutuhkan. Ditambah lagi, yang dia dapatkan malah adalah penjara.
Lilac menggeliat, membebaskan diri dari selimut basah. Dia merasakan dinginnya lantai pada kulitnya. Dingin lantai itu terasa sangat enak bagi kulitnya yang terbakar. Namun, kondisinya akan semakin buruk jika ini terus berlanjut.